Blitarkab
LOMBA KARYA TULIS ILMIAH
____ 4.1.2.
Akses Menuju Pantai Jebring
LOMBA KARYA TULIS ILMIAH
Diusulkan oleh :
Ketua
UMMU
KULTSUM NIS : 9319 Tahun Angkatan : 2012/2013
Anggota
1. SUGIK KUSUMA NIS : 9280 Tahun Angkatan : 2012/2013
2. IIS SAPUTRI NIS :
9514 Tahun Angkatan : 2012/2013
SMP NEGERI 2 SRENGAT
Jl. STADION (FAX) 0342 – 551019
KODE POS 66152
KECAMATAN SRENGAT
KABUPATEN BLITAR
2015
LEMBAR PENGESAHAN
Karya
tulis ini diajukan untuk mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah dan Blog
Competition Tingkat Pelajar Se-Kabupaten Blitar tahun 2015.
Judul : “ PENGEMBANGAN WISATA PANTAI JEBRING DI DUSUN BANYU URIP DESA NGADIPURO KECAMATAN WONOTIRTO KABUPATEN
BLITAR ʼʼ
1.
Ketua Kelompok
Nama : Ummu Kultsum
Nama : Ummu Kultsum
NIS : 9319
Sekolah : SMP Negeri 2 Srengat
2.
Anggota Kelompok
Nama : Sugik Kusuma
Nama : Sugik Kusuma
NIS : 9280
3.
Anggota Kelompok
Nama : Iis Saputri
NIS : 9514
4.
Guru Pembimbing
Nama : Srikin
NIP : 19630806 198703 2009
Menyetujui,
Blitar, 24 Juli 2015
Guru Pembimbing Ketua Kelompok
(Srikin, S.Pd) (Ummu
Kultsum)
NIP.19630806
198703 2009 NIS.9319
Mengetahui,
Kepala Sekolah
(Agus
Susanto, S.Pd,M.M)
NIP.19640816 198512 1001
SURAT
PERNYATAAN KETUA TIM
Yang bertanda tangan
dibawah ini,
Nama
Ketua : Ummu Kultsum
Tempat,Tanggal
Lahir : Blitar, 4 Mei 2001
Sekolah : SMP Negeri 2
Srengat
Nama
Anggota 1 : Sugik Kusuma
Tempat,Tanggal
Lahir : Blitar, 13 Mei 2001
Sekolah : SMP Negeri 2
Srengat
Nama
Anggota 2 : Iis Saputri
Tempat,Tanggal
Lahir : Blitar, 29 Juni 2000
Sekolah :
SMP Negeri 2 Srengat
Dengan
ini menyatakan bahwa karya tulis dengan judul :
“ PENGEMBANGAN WISATA PANTAI JEBRING DI DUSUN BANYU URIP DESA NGADIPURO KECAMATAN WONOTIRTO KABUPATEN
BLITAR ʼʼ
Adalah
benar-benar hasil karya sendiri dan bukan merupakan plagiat atau saduran dari
karya tulis orang lain serta belum pernah dilombakan dan di publikasikan dalam
bentuk apapun.
Apabila
di kemudian hari pernyataan ini tidak benar maka saya bersedia menerima sanksi
yang ditetapkan panitia Karya Tulis
Ilmiah dan Blog Competition Tingkat Pelajar Se-Kabupaten Blitar berupa
diskualifikasi dari kompetisi.
Blitar, 24 Juli 2015
Guru Pembimbing Ketua Kelompok
(Srikin, S.Pd.) (Ummu Kultsum)
NIP.19630806
198703 2009 NIS.9319
Mengetahui,
Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Srengat
(Agus
Susanto, S.Pd,M.M)
NIP.19640816
198512 1001
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Alloh SWT
yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah 2015 dengan judul “PENGEMBANGAN WISATA PANTAI
JEBRING DI DUSUN BANYU URIP DESA NGADIPURO KECAMATAN WONOTIRTO KABUPATEN
BLITARʼʼ
Karya Tulis ini disusun
dalam rangka mengikuti lomba karya tulis ilmiah tahun 2015.
Dalam proses penyusunan karya tulis ilmiah ini,
peneliti banyak mendapat bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Bapak Agus
Susanto, S.Pd. MM, selaku kepala SMP Negeri 2 Srengat
2.
Ibu Srikin,
S.Pd. Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 2 Srengat selaku Guru
Pembimbing 1.
3.
Ibu Dra. Endang
Sulastri, Guru Mata Pelajaran Prakarya SMP Negeri 2 Srengat selaku Guru
Pembimbing 2.
4.
Ibu Astuti Panca
Rahayu, S.Pd. Guru Pelajaran Seni Budaya SMP Negeri 2 Srengat selaku Guru
Pembimbing 3.
5.
Bapak Ainul
Hari, Guru Bahasa Indonesia.
6.
Bapak dan Ibu Guru yang telah memberi dukungan
moral sampai karya tulis ilmiah ini selesai.
7.
Rekan-rekan dan
semua pihak yang telah memberikan bantuan dan semangat selama penyusunan karya
tulis ilmiah ini.
Peneliti menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan demi sempurnanya penyusunan karya ilmiah yang bertema Pengembangan
Wisata di Kabupaten Blitar ini. Akhirnya
semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkaitan dengan
isi karya ilmiah ini.
Blitar, 24 Juli 2015
Peneliti
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
....................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN
............................................................................ ii
FORMAT SURAT PERNYATAAN KETUA TIM
.................................... iii
KATA PENGANTAR
.................................................................................... iv
DAFTAR ISI
.................................................................................................... v
ABSTRAK
....................................................................................................... vii
BAB I....... PENDAHULUAN
........................................................................ 1
1.1
Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
1.2
Rumusan Masalah .................................................................. 1
1.3
Tujuan Penelitian ................................................................... 2
1.4
Manfaat Penelitian ................................................................. 2
BAB
II...... TELAAH PUSTAKA
.................................................................. 3
2.1
Pengertian
Pariwisata .......................................................... 3
2.2
Kondisi
Terkini Pantai Jebring .......................................... 5
2.3
Akses Menuju Pantai Jebring ............................................. 5
2.4
Fasilitas Yang Tersedia di Pantai Jebring ......................... 5
2.5
Penemuan Penelitian Terdahulu Tentang Wisata Pantai
Jebring 6
2.5.1
Pantai Jebring yang Berpasir Hitam ...................................... 6
2.5.2 Cara Menuju Pantai Jebring ................................................... 6
BAB III.... METODE
PENELITIAN ............................................................ 8
3.1... Teknik Pengumpulan Data ................................................. 8
3.1.1 Observasi
............................................................................... 8
3.1.2 Wawancara
............................................................................ 8
3.1.3 Dokumen
............................................................................... 9
3.1.4 Angket
(Kuesionare) ............................................................. 10
3.2... Pengolahan Data .................................................................. 10
3.2.1 Membuat
Transkip Hasil Pengamatan ................................... 10
3.2.2 Membuat
Transkip Hasil Wawancara .................................... 12
3.2.3 Membuat
Dokumen Berupa Foto, Rekaman, dan Peta ......... 12
3.2.4 Membuat
Tabel Hasil Angket tentang Keberadaan Pantai Jebring untuk Pengembangan Wisata
Pantai Jebring ............................................................ 12
3.3... Teknik Menganalisis Data
.................................................. 13
BAB IV.... PEMBAHASAN ........................................................................... 15
4.1
Analisis
Permasalahan didasarkan pada data dan/informasi serta Telaah Pustaka ................................................................................................ 15
4.1.1 Kondisi Pantai Jebring ........................................................... 15
4.1.2 Akses Menuju Pantai Jebring ................................................ 16
4.1.3 Fasilitas yang ada di Pantai Jebring ....................................... 17
4.1.4 Sarana Transportasi ke Pantai Jebring ................................... 18
4.1.5 Pengembangan Pantai Jebring ............................................... 18
4.2
Sintesis
untuk Menghasilkan Alternatif Model Pemecahan Masalah atau Gagasan yang Kreatif
.................................................................................. 19
4.2.1 Kondisi Pantai Jebring ........................................................... 19
4.2.2 Akses
Menuju Pantai Jebring ................................................ 19
4.2.3 Fasilitas
yang ada di Pantai Jebring ....................................... 19
4.2.4 Sarana
Transportasi ke Pantai Jebring ................................... 20
4.2.5 Pengembangan
Pantai Jebring ............................................... 20
BAB V...... KESIMPULAN
DAN SARAN .................................................. 21
5.1... Kesimpulan .......................................................................... 21
5.2... Saran ..................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................
LAMPIRAN 1 Instrumen Pengamatan .............................................................
LAMPIRAN
2 Pedoman Wawancara untuk Perangkat Daerah Setempat .......
LAMPIRAN
3 Angket untuk Masyarakat di Luar Kecamatan Wonotirto........
LAMPIRAN
4 Peta ...........................................................................................
LAMPIRAN
5 Foto ..........................................................................................
ABSTRAK
Ummu Kultsum dkk.2015. Pengembangan
Wisata Pantai Jebring Di Dusun Banyu Urip
Desa Ngadipuro Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar .Karya Tulis Ilmiah
.Blitar : SMP Negeri 2 Srengat,Blitar.
Kata Kunci : Pantai
Jebring, pengembangan wisata, Desa
Ngadipuro, Kecamatan Wonotirto.
Pengertian tentang pariwisata dapat dilihat dalam
Undang – Undang Republik Indonesia No. 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan,
yaitu kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan
secara sukarela bersifat sementara. Pantai adalah perbatasan antara darat dan
laut, sedangkan laut adalah kumpulan air dalam jumlah banyak yang membagi
daratan atas benua – benua dan pulau – pulau. Jadi, wisata pantai dapat
diartikan sebagai wisata yang memanfaatkan potensi sumber daya alam pantai
beserta komponen penduduknya, baik alami maupun buatan atau gabungan keduanya
itu (John O. Simond, 1978).
Kabupaten
Blitar kaya akan tempat wisata yang
indah ,terutama wisata pantai. Salah
satunya adalah Pantai Jebring yang terletak di Dusun Banyu Urip, Desa Ngadipuro, Kecamatan
Wonotirto, Kabupaten Blitar. Namun sampai saat ini pantai tersebut belum dikembangkan
menjadi obyek wisata yang dapat menarik
pengunjung untuk datang dan menikmati keindahan pantai tersebut.
Penelitian
ini mengunakan teknik pengumpulan data
dengan metode pengamatan secara langsung ke Pantai Jebring, wawancara kepada
nara sumber yaitu Kepala Dusun Banyu
Urip, Desa Ngadipuro yaitu Bapak S.Kartono dan masyarakat sekitar. Selain itu
angket juga disebarkan kepada masyarakat di luar Kecamatan Wonotirto.
Penelitian
ke Pantai Jebring dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 8 Juli 2015. Sedangkan penyebaran angket di
luar Kecamatan Wonotirto dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 11 Juli 2015.
Dari hasil pengumpulan data dapat diketahui bahwa :
1. Kondisi Pantai Jebring sangat indah dan unik.
2. Akses menuju Pantai Jebring sudah ada, tetapi perlu
perbaikan.
3. Transportasi dari Lodoyo ke Pantai Jebring belum ada.
4. Fasilitas yang tersedia di Pantai Jebring hanya 20%
dari syarat – syarat menjadi obyek wisata pantai yang layak dikunjungi.
5. Pantai Jebring layak dikembangkan menjadi objek wisata
pantai, memerlukan sosialisasi baik melalui media cetak, elektronik, dan media
sosial agar wisatawan domestik dan mancanegara mengenal obyek wisata tersebut,
setelah mengunjungi obyek wisata wajib yang ada di Blitar yaitu Makam Bung
Karno, mengingat hanya 5% hasil angket tentang masyarakat di Kabupaten Blitar
yang mengetahui keberadaan Pantai Jebring.
Informasi yang kami peroleh dari Bapak Kepala Dusun
Banyu Urip, Desa Ngadipuro, Kecamatan Wonotirto, pihak desa sudah mengusulkan
untuk pengembangan Pantai Jebring, tetapi sampai hari ini belum ada tanggapan
dari Pemerintah Kabubaten Blitar.
Berdasarkan temuan yang kami peroleh, Pantai Jebring
perlu penanganan dari semua pihak, agar tujuan dari penulisan Karya Tulis ini
tercapai.
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Pantai merupakan objek wisata favorit untuk di
kunjungi. Setiap musim liburan tiba, berbagai
pantai selalu dipenuhi wisatawan, baik itu wisatawan lokal maupun wisatawan
mancanegara. Di wilayah Blitar Selatan , Pantai Jebring menjadi salah satu
objek wisata yang menarik untuk dikunjungi.
Pantai jebring
terletak di Blitar Selatan tepatnya di Desa Ngadipuro, Kecamatan
Wonotirto.Waktu tempuh ke Pantai
Jebring
kurang lebih 2 jam perjalanan menggunakan sepeda motor dari SMP Negeri
2 Srengat. Pantai Jebring merupakan
lokasi yang patut untuk dikunjungi karena di pantai Jebring terdapat panorama pantai yang indah, dengan pantai
yang berpasir hitam.Tetapi ,Pantai
Jebring memang belum cukup dikenal di beberapa kalangan
masyarakat
Blitar sendiri.
Keindahan
Pantai Jebring sebenarnya sangat luar
biasa. Namun,belum satu pun keindahannya yang terpublikasikan. Minimnya
informasi yang mengeksplorasi Pantai
Jebring membuat pengetahuan masyarakat tentang Pantai Jebring sangat sempit. Oleh karena itu, penulis
sangat menyayangkan bila semua keindahan
Pantai
Jebring hanya diketahui sebagian kecil masyarakat Blitar saja,kami berharap semua masyarakat baik dalam maupun luar
negeri dapat menikmati keindahan pantai
jebring .Oleh karena itu penulis mengangkat judul
“PENGEMBANGAN WISATA PANTAI JEBRING DI DUSUN BANYU URIP DESA NGADIPURO KECAMATAN WONOTIRTO KABUPATEN
BLITAR” sebagai karya tulis kami.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut :
1.
Bagaimana kondisi terkini Pantai Jebring ?
2.
Bagaimana akses menuju obyek wisata Pantai Jebring ?
3.
Bagaimana transportasi menuju obyek wisata Pantai Jebring ?
4.
Bagaimana fasilitas yang tersedia di
Pantai Jebring ?
5.
Bagaimana mengembangkan Pantai Jebring menjadi tempat pariwisata ?
1.3
Tujuan
Penelitian
Adapun tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui kondisi terkini Pantai
Jebring.
2.
Untuk mengetahui akses menuju wisata
Pantai Jebring .
3.
Untuk mengetahui transportasi menuju
wisata Pantai Jebring .
4.
Untuk
mengetahui fasilitas yang tersedia di Pantai Jebring.
5.
Untuk
mengembangkan Pantai Jebring menjadi
tempat pariwisata.
1.4
Manfaat
Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian adalah
:
1.
Dapat meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman bagi peneliti mengenai potensi
wisata Pantai Jebring.
2.
Dapat
mengetahui Pantai Jebring.
3.
Dapat mengetahui sarana transportasi
menuju Pantai Jebring.
4.
Dapat mengetahui kondisi terkini Pantai
Jebring.
5.
Dapat
memberikan gagasan tentang
pengembangan Pantai Jebring menjadi
tempat pariwisata.
BAB
II
TELAAH
PUSTAKA
2.1 Pengertian Pariwisata
Pengertian Pariwisata menurut BPS 1981. 1984, 1991 adalah seluruh rangkaian
kegiatan yang berhubungan dengan gerakan manusia yang melakukan perjalanan atau
persinggahan sementara dari tempat tinggal, ke
suatu atau beberapa tujuan di luar lingkungan tempat tinggal yang
didorong beberapa keperluan tanpa bermaksud mencari nafkah tetap.
Pengertian tentang wisata dapat
dilihat dalam Undang -Undang Republik Indonesia No. 9 Tahun 1990 tentang
Kepariwisataan, yaitu kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut
yang dilakukan secara sukarela bersifat sementara. Pantai adalah perbatasan
antara daratan dan laut, sedangkan laut adalah kumpulan air dalam jumlah banyak
yang membagi daratan atas benua -
benua
dan pulau-pulau. Jadi, wisata pantai dapat diartikan sebagai wisata yang
memanfaatkan potensi sumber daya alam pantai beserta komponen pendukungnya,
baik alami maupun buatan atau gabungan keduanya itu (John 0. Simond, 1978).
Obyek
wisata pantai adalah elemen fisik dari pantai yang dapat dijadikan lokasi untuk
melakukan kegiatan wisata, obyek tersebut yaitu (John 0. Simond, 1978):
1. Pantai,
merupakan daerah transisi antara daratan dan lautan. Pantai merupakan primadona
obyek wisata dengan potensi pemanfaatan, mulai dari kegiatan yang pasif sampai
aktif.
2. Permukaan
laut, terdapatnya ombak dan angin sehingga permukaan tersebut memiliki potensi
yang berguna dan bersifat rekreatif.
3. Daratan
sekitar pantai, merupakan daerah pendukung terhadap keadaan pantai, yang berfungsi
sebagai tempat rekreasi dan olah raga darat yang membuat para pengunjung akan
lebih lama menikmatinya.
Produk wisata
pantai yang biasanya dapat ditawarkan adalah sebagai berikut :
1.
Sumber
– sumber alam
Kategori terdiri dari patokan dasar
persediaan sumber alam dimana semua areanya cocok digunakan dan memberikan
kenyamanan bagi para pengunjung
(iklim dan udara, bunga, bentuk tanah,
hewan dan keindahan alam).
2.
Infrastruktur
Komponen ini terdiri dari konstruksi
yang dikembangkan di bagian bawah tanah dan permukaan tanah seperti sistem
persediaan air bersih, sistem komunikasi dan listrik, saluran pembuangan
kotoran, sistem drainase, konstruksi
fasilitas seperti jalan raya, tempat parkir, hotel, shopping center (bersifat struktural).
3.
Transportasi
Sarana transportasi adalah
pengangkutan yang dapat membawa para wisatawan dari tempat dimana ia biasanya
tinggal, ketempat yang merupakan daerah tujuan, seperti kapal, pesawat, taksi
dan fasilitas transportasi pengunjung lainnya.
4.
Keramah
tamahan dan aspek budaya
Pada
suatu tempat, kekayaan budaya dapat menjadi penarik pengunjung yang baik
seperti sambutan selamat datang, perlakuan penduduk lokal terhadap pengunjung,
seni tinggi, sejarah, musik, shopping dan tari – tarian.
Pariwisata
pada dasarnya menjual persepsi. Makin beda dan unik persepsi tersebut maka
makin menarik wisatawan .Suasana berbeda
yang diperoleh dengan berwisata itulah
yang menarik dan harus dibayar mahal misalnya warna pasir ,tebing
–tebing yang ada di sekitar pantai,empasan ombak, dan lain-lain. Sesuatu yang khas
tersebut dihargai tinggi oleh wisatawan karena tidak ditemukan di daerah lain.
Fasilitas
–fasilitas yang harus tersedia di tempat
pariwisata adalah
sebagai berikut :
1. Toilet bersih .
2. Gazebo.
3. Tempat
sampah.
4. Ruang
hijau.
5. Hospot
area.
6. Tempat
penginapan.
7. Mushola.
8. Kantor
informasi.
9. Kelengkapan
wisata pantai ( pelampung,papan selancar, dan lain-lainya ).
10. Penjaga
pantai.
11. Tempat
parkir.
12. Tempat
makan.
13. Jalur evakuasi.
14. Tempat bermain anak.
2.2 Kondisi Terkini Pantai Jebring.
Pantai
Jebring yang terletak di Dusun Banyu Urip, Desa Ngadipuro, Kecamatan Wonotirto,
kondisinya masih alami, belum dikelola oleh pemerintah daerah Kabupaten Blitar,
maupun oleh pihak swasta.
Fasilitas yang tersedia masih terbatas, yaitu area hijau, gazebo sederhana, yang masih baru
dibuat oleh karang taruna desa setempat.
2.3 Akses
Menuju Wisata Pantai Jebring
Akses jalan ke wisata Pantai Jebring sudah tersedia
.Akses jalan dari Lodoyo ke Ngadipura sudah ada dan beraspal, namun sebagian
rusak berat.Sedangkan kurang lebih empat
kilo meter
menuju Pantai
Jebring masih berupa jalan tanah, dan bila musim hujan tiba, jalan tersebut becek dan licin.
2.4 Fasilitas
Yang Tersedia di
Pantai Jebring
Fasitas yang tersedia di Pantai Jebring sangat
terbatas .Hanya terdapat area hijau dan
gazebo. Area hijau tersebut juga baru dikelola oleh karang taruna Desa
Ngadipura.Dan gazebo tersebut
sangat sederhana yaitu semacam gubuk
yang ada tempat duduk dari bambu serta beratap daun tebu.Selain itu terdapat
sebuah warung,
namun
tidak dimanfaatkan karena sebenarnya warung tersebut dibuat ketika ada penambangan pasir
besi.Fasilitas penting lain juga belum tersedia, misalnya kamar
mandi,mushola,tempat parkir,juga penerangan listrik belum tersedia .
2.5 Penemuan Peneliti Terdahulu
Tentang Wisata Pantai Jebring
Desa Ngadipuro memang terkenal dengan pantainya yang indah, salah satunya
adalah Pantai Jebring. Pantai yang terletak di Blitar Selatan ini
memiliki keunikan sendiri, karena pasir yang ada di kawasan ini berwarna hitam
lantaran terdapat bijih besi yang beberapa waktu lalu sempat menjadi tambang
biji besi namun kini sudah tidak ada. Dengan adanya tambang yang sesaat ini
perlu di syukuri, karena tambang tersebut telah membuatkan jalan sehingga
kendaraan roda dua dan roda empat bisa sampai di lokasi dengan lebih mudah.
____ 2.5.1 Pantai Jebring yang Berpasir Hitam
Pantai yang cukup luas dan berpasir hitam ini,
sampai saat ini belum menjadi obyek wisata di Blitar. Oleh
karena itu apabila mau ke Pantai Jebring ini Anda harus
membawa bekal sendiri, karena tidak ada yang menjual apapun di pantai ini.
Jarak dari pemukiman penduduk paling dekat kurang lebih dua kilo meter. Selain itu pastikan kendaraan Anda benar-benar dalam kondisi yang baik,
jalanan yang dilewati untuk menuju pantai di Blitar selatan ini cukup sulit,
karena jalan bebatuan dan sesekali jalan tanah yang akan becek setelah hujan
turun akan mempersulit perjalanan Anda.
____ 2.5.2 Cara Menuju Pantai Jebring
Cara menuju Pantai
Jebring dari Kota Blitar bisa melalui Lodoyo
kemudian ke Selatan
melewati Ngeni kemudian Ngadipuro. Anda bisa melihat peta di bawah ini untuk
mengetahui dimana lokasi Pantai Jebring untuk
melakukan perjalanan menuju
lokasi.
Sangat tidak disarankan menggunakan roda empat, kecuali apabila kendaraan offroad atau kendaraan yang cukup
tinggi. Karena jalan yang dilewati didominasi bebatuan dan jalan tanah yang
becek ketika hujan.
Pantai
Jebring ini masih sangat sepi, mungkin Anda akan bertemu dengan warga
sekitar yang memang sering menghabiskan waktu dengan memancing di pinggir
pantai. Sangat tidak disarankan untuk bermain air laut di sini, karena ombak
yang ada di pantai ini benar-benar besar.
BAB
III
METODE
PENULISAN
Bab ini menguraikan teknik
pengumpulan data dan/atau informasi, pengolahandata dan/atau informasi serta teknik analisis data.
3.1
Teknik
Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini akan menggunakan teknik pengumpulan data
yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan oleh
penulis secara langsung di lokasi penelitian melalui beberapa teknik, yaitu angket ( kuesionare),
observasi/pengamatan langsung, wawancara, dan dokumentasi.
____ 3.1.1 Observasi
Observasi dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu observasi partisipasi dan nonpartisipan. Observasi partisipasi
dilakukan apabila peneliti ikut terlibat secara langsung, sehingga menjadi
bagian dari kelompok yang diteliti. Sedangkan observasi nonpartisipan adalah
observasi yang dilakukan dimana peneliti tidak menyatu dengan yang diteliti,
peneliti hanya sekedar sebagai pengamat.
Observasi yang akan dilakukan peneliti
untuk membuat karya tulis “PENGEMBANGAN WISATA PANTAI JEBRING
DI DUSUN BANYU URIP, DESA NGADIPURO, KECAMATAN WONOTIRTO, KABUPATEN BLITAR” adalah
observasi nonparsitipan. Agar observasi yang dilakukan oleh peneliti memperoleh
hasil yang maksimal, maka peneliti melengkapi format atau blangko pengamatan
sebagai instrumen (lampiran 1).
____ 3.1.2 Wawancara
Wawancara
merupakan proses komunikasi yang sangat menentukan dalam proses penelitian.
Dengan wawancara data yang diperoleh akan lebih mendalam, karena mampu menggali
pemikiran atau pendapat secara detail. Oleh karena itu dalam pelaksanaan
wawancara diperlukan keterampilan dari seorang peneliti dalam berkomunikasi
dengan responden. Seorang peneliti harus memiliki ketrampilan dalam
mewawancarai, motivasi yang tinggi, dan rasa aman, artinya tidak ragu dan takut
dalam menyampaikan wawancara. Seorang peneliti juga harus bersikap netral,
sehingga responden tidak merasa ada tekanan psikis dalam memberikan jawaban
kepada peneliti.
Secara garis
besar ada dua macam pedoman wawancara, yaitu:
1)
Pedoman wawancara tidak terstruktur,
yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan.
Dalam hal ini perlu adanya kreativitas pewawancara sangat diperlukan, bahkan
pedoman wawancara model ini sangat tergantung pada pewawancara.
2)
Pedoman pewawancara terstruktur, yaitu
pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai chek-list.
Pewawancara hanya tinggal memberi tanda
(check).
Pedoman
wawancara yang akan dipakai adalah wawancara tidak terstruktur, yang dilakukan pada orang-orang yang dianggap
berkompeten mengenai pengelolaan Pantai
Jebring seperti perangkat
desa,
dan masyarakat sekitar. Di dalamnya termuat pertanyaan-pertanyaan yang
berkaitan dengan “PENGEMBANGAN WISATA PANTAI JEBRING DI DUSUN BANYU URIP, DESA
NGADIPURA, KECAMATAN WONOTIRTO, KABUPATEN BLITAR” yang dilaksanakan. (lihat lampiran 2). Data yang dikumpulkan dari wawancara ini dalam
bentuk dokumen rekaman, kemudian ditranskip, dan dibuat tabel.
____ 3.1.3 Dokumen
Dokumen yang akan kita kumpulkan untuk
melengkapi karya tulis “
PENGEMBANGAN WISATA PANTAI JEBRING DI DUSUN BANYU URIP, DESA NGADIPURO,
KECAMATAN WONOTIRTO, KABUPATEN BLITAR.” adalah foto, rekaman dan peta. Dengan menggunakan foto
akan dapat mengungkap suatu situasi pada detik tertentu sehingga dapat
memberikan informasi deskriptif yang berlaku saat itu. Foto dibuat dengan
maksud tertentu, misalnya untuk melukiskan kegembiraan atau kesedihan,
kemeriahan, semangat dan situasi psikologis lainya. Foto juga dapat
menggambarkan situasi sosial seperti kemiskinan daerah kumuh, adat istiadat,
penderitaan dan berbagai fenomena sosial lainya.
____ 3.1.4
Angket
(Kuesionare)
Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada
responden untuk menggali data sesuai dengan permasalahan penelitian. Tujuan pokok pembuatan kuesioner adalah (a) untuk
memperoleh informasi yang relevan dengan masalah dan
tujuan penelitian, dan (b) untuk memperoleh informasi dengan reliabel dan
validitas yang tinggi. Hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti dalam menyusun
kuesioner, pertanyaan-pertanyaan yang disusun harus sesuai dengan hipotesis dan
tujuan penelitian.
Untuk memperoleh
hasil maksimal dari keberhasilan penerapan karya tulis “
PENGEMBANGAN WISATA PANTAI JEBRING DI DUSUN BANYU URIP, DESA NGADIPURO, KECAMATAN WONOTIRTO, KABUPATEN
BLITAR. ” peneliti membuat
kuesioner (lampiran 3) yang akan
diberikan kepada masyarakat di luar Kecamatan Wonotirto, dan masih berada di
wilayah Kabupaten Blitar yang bertujuan
untuk mengetahui apakah keberadaan pantai Jebring dikenal oleh
masyarakat di wilayah Kabupaten Blitar,
sebagai tindak lanjut untuk semua pihak demi keberhasilan dari penerapan
karya tulis ini.
3.2 Pengolahan Data
Pengolahan data yang dilakukan untuk karya
tulis “
PENGEMBANGAN WISATA PANTAI JEBRING DI DUSUN BANYU URIP, DESA NGADIPURO, KECAMATAN WONOTIRTO, KABUPATEN
BLITAR. ” adalah:
____ 3.2.1.
Membuat Transkip
Hasil
Pengamatan
Dalam
bentuk tulisan yang rinci dan lengkap mengenai apa yang dilihat dan didengar
baik secara langsung maupun rekaman berdasarkan tujuan yang akan dicapai dalam karya tulis ini. Dari transkip hasil transkip pengamatan dibuat tabel
seperti di bawah ini.
Tabel pengamatan
fasilitas yang ada di Pantai Jebring
No
|
Pedoman Pengamatan
|
Keterangan
|
||||
Ada, memenuhi syarat, terawat, ,jumlah cukup
|
Ada, memenuhi syarat, terawat, ,jumlah kurang
|
Ada, memenuhi syarat, tidak terawat, ,jumlah
kurang
|
Ada, tidak memenuhi syarat, tidak terawat,
,jumlah kurang
|
Tidak ada
|
||
1
|
Toilet
|
10
|
7,5
|
5
|
2,5
|
0
|
2
|
Tempat ibadah
|
10
|
7,5
|
5
|
2,5
|
0
|
3
|
Kantin
|
10
|
7,5
|
5
|
2,5
|
0
|
4
|
Gazebo
|
10
|
7,5
|
5
|
2,5
|
0
|
5
|
Tempat parkir
|
10
|
7,5
|
5
|
2,5
|
0
|
6
|
Kantor Informasi
|
10
|
7,5
|
5
|
2,5
|
0
|
7
|
Petunjuk jalur Evakuasi
|
10
|
7,5
|
5
|
2,5
|
0
|
8
|
Area Hijau
|
10
|
7,5
|
5
|
2,5
|
0
|
9
|
Tempat bermain anak
|
10
|
7,5
|
5
|
2,5
|
0
|
10
|
Polisi pantai
|
10
|
7,5
|
5
|
2,5
|
0
|
Jumlah Maksimal
|
100
|
Pedoman: Nilai maksimal 100
v Ada, memenuhi syarat,terawat,
,jumlah cukup = nilai
10
v Ada, memenuhi syarat,terawat,
,jumlah kurang = nilai
7,5
v Ada, memenuhi syarat,tidak
terawat, ,jumlah kurang = nilai
5
v Ada, tidak memenuhi
syarat,tidak terawat, ,jumlah kurang =
nilai 2,5
v Tidak ada =
nilai 0
Pengolahan data dilakukan dengan cara
=
Apabila mendapatkan nilai ≥80% maka fasilitas di pantai Jebring
sudah baik
____ 3.2.2.
Membuat Transkip
Hasil
Wawancara
Transkip menggunakan
bahasa sesuai hasil wawancara, berdasarkan pedoman wawancara yang sudah dibuat.
____ 3.2.3.
Mengumpulkan Dokumen
Berupa
Foto,
Rekaman
dan Peta
Seluruh temuan di lapangan dikumpulkan baik berupa
foto, rekaman, dan peta yang bertujuan untuk menggali informasi yang
dapat disimpan atau didokumentasikan.
____ 3.2.4
Membuat Tabel
Hasil
Angket
tentang Keberadaan Pantai Jebring untuk Pengembangan Wisata Pantai Jebring
NO
|
Soal
|
Jawaban
|
|
1
|
Anda sudah pernah berwisata pantai?
|
Sudah
|
Belum
|
2
|
Apakah Anda sudah pernah mendengar
wisata pantai Jebring yang ada di Blitar selatan?
|
Sudah
|
Belum
|
3
|
Apakah Anda pernah melihat/mendengar
wisata pantai Jebring di media elektronik?
|
Sudah
|
Belum
|
4
|
Apakah Anda pernah membaca/melihat
pantai Jebring di media sosial?
|
Sudah
|
Belum
|
5
|
Apakah Anda pernah membaca wisata
pantai Jebring di media cetak?
|
Sudah
|
Belum
|
Keterangan nilai = Sudah = 20
Belum =
0
Nilai Maksimal = 100
Jumlah responden = 30
Prosentase =
Kriteria = 90 % - 100 % = sangat
mengenal
80 % - 89
% = mengenal
70 % - 79
% = cukup
< 70 % = kurang
Jika tingkat pengenal telah mencapai 80 % atau lebih berarti tidak perlu
sosialisasi untuk wisata Pantai Jebring.
3.3 Teknik Menganalisis Data
Proses Analisis Data
1) Analisis Sebelum di Lapangan
Penelitian
kualitatif telah melakukan analisis data sebelum kita melakukan penelitian
sebenarnya atau dengan kata lain sebelum kita terjun untuk mengumpulkan data di
Pantai Jebring. Analisis dilakukan
terhadap data hasil dari nara sumber dan media sosial yang akan digunakan untuk
menentukan fokus penelitian.
Namun
demikian fokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang
setelah peneliti masuk dan selama di Pantai Jebring.
2) Analisis Selama dan Setelah di
Lapangan
Analisis
data dalam penelitian ini dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan
setelah selesai pengumpulan data dalam periode Juni sampai Juli 2015. Pada saat
wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban dari informan.
Apabila jawaban narasumber yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum
memuaskan, maka peneliti akan mengajukan pertanyaan lagi, sampai tahap
tertentu sehingga diperoleh data yang kredibel.
Secara
umum, penelitian kualitatif dalam melakukan analisis data banyak menggunakan
model analisis yang dicetuskan oleh Miles dan Huberman yang sering disebut
dengan metode analisis data interaktif. Mereka mengungkapkan bahwa aktivitas
dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung
secara terus-menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas
dalam analisis data kualitatif ada tiga, yaitu tahap reduksi data, display
data, dan kesimpulan atau verifikasi.Analisis data kualitatif sesungguhnya
sudah dimulai saat peneliti mulai mengumpulkan data.
Penyajian
data adalah beberapa informasi tersusun yang dapat memberikan kemungkinan suatu
penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian informasi dilakukan
dalam bentuk teks naratif. Selanjutnya, hasil teks naratif tersebut diringkas
dalam bentuk tabel dan sketsa yang memperlihatkan model kelembagaan dalam
pengelolaan kawasan pada Kawasan wisata pantai Jebring, sehingga dapat memacu
perkembangan pariwisata sekaligus mempertahankan kualitas lingkungan..
Penarikan simpulan dilakukan berdasarkan analisis yang cermat dan mendalam
terhadap data yang diperoleh. Simpulan yang didapat harus mampu memberikan
jawaban atas beberapa pertanyaan yang telah dikemukakan dalam rumusan masalah penelitian ini
Berdasarkan
hasil pengolahan data yang telah dilakukan, peneliti akan menyimpulkan hasil
penelitian deskriptif dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian dan
mensintesiskan semua jawaban tersebut dalam satu kesimpulan yang merangkum
permasalahan penelitian secara keseluruhan.
Penelitian deskriptif pada umumnya
dilakukan dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan
karakteristik obyek
dan subyek
yang diteliti secara tepat, sehingga kesimpulan yang dibuat juga berdasarkan tujuan yang
telah dirumuskan.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Analisis Permasalahan didasarkan pada data dan /
informasi serta telaah pustaka
Pantai
Jebring memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi tempat wisata pantai karena
memenuhi syarat awal wisata pantai yaitu pantai yang cukup luas kondisinya
masih alami, unik dengan pasir hitam dan akses jalan yang sudah tersedia. Berdasarkan hasil
pengumpulan data yang kami lakukan analisis permasalahan sebagai berikut:
____ 4.1.1.
Kondisi Pantai Jebring
Desa Ngadipuro memang terkenal dengan
pantainya yang indah, salah satunya adalah Pantai Jebring. Pantai Jebring bisa dikatakan merupakan pantai
terunik diantara pantai-pantai lain di Desa Ngadipuro. Jika rata-rata pantai di
desa ini memiliki pasir berwarna putih, Pantai Jebring justru memiliki pasir
berwarna hitam. Pantai Princen disaat-saat tertentu akan bersatu dengan
Pantai Jebring dan Wedi Ireng, menjadi satu pantai raksasa. Hal tersebut hanya
akan terjadi saat terjadi pasat maksimal. Sayangnya peristiwa tersebut sangat
langka.
Pasir yang ada di kawasan ini berwarna
hitam lantaran terdapat bijih besi yang beberapa waktu lalu sempat menjadi
tambang biji besi namun kini sudah tidak ada. Dengan adanya tambang yang sesaat
ini perlu disyukuri, karena dengan adanya tambang tersebut pihak penambang
telah membuatkan jalan sehingga kendaraan roda dua dan roda empat bisa sampai
di lokasi dengan lebih mudah. Pantai yang cukup luas
dan berpasir hitam ini, sampai saat ini belum menjadi obyek wisata di Blitar. Oleh karena itu apabila mau ke
Pantai Jebring ini Anda harus membawa bekal sendiri, karena tidak ada yang menjual
apapun di pantai ini. Ada sebuah warung tetapi sudah tidak difungsikan. Jarak
dari pemukiman penduduk terdekat ± dua kilo meter.
____ 4.1.2.
Akses Menuju Pantai Jebring
Akses
menuju Pantai Jebring sudah ada dan sudah beraspal tetapi rusak berat ± enam kilo
meter dan jalan tanah ± empat kilo meter ke bibir pantai. Rambu- rambu untuk
menuju ke sana hanya ditemukan di dusun Ngadipura. Menurut Perangkat Dusun
Ngadipura, pembukaan jalan menuju pantai dan pengaspalan yang sekarang sudah
rusak berat itu. karena adanya penambangan pasir besi pada tahun 2011.
Cara menuju pantai Jebring dari Kota Blitar bisa melalui lodoyo
kemudian ke selatan melewati ngeni kemudian ngadipuro. Untuk mengetahui dimana
lokasi pantai jebring untuk melakukan perjalanan menuju lokasi. Sangat tidak
disarankan menggunakan roda 4, kecuali apabila kendaraan offroad atau kendaraan
yang cukup tinggi. Karena jalan yang dilewati di dominasi bebatuan dan jalan
tanah yang becek ketika hujan. Selain itu pastikan kendaraan anda benar-benar
dalam kondisi yang baik, jalanan yang dilewati untuk menuju pantai di Blitar
selatan ini. Pantai Jebring ini masih sangat sepi, mungkin anda akan bertemu
dengan warga sekitar yang memang sering menghabiskan waktu dengan memancing di
pinggir pantai. Sangat tidak disarankan
untuk bermain air laut di sini, karena ombak yang ada di pantai ini benar-benar
besar.
Secara lengkap akses jalan ke pantai Jebring sebagai
berikut:
§ Dari Terminal Lodoyo, Desa Ngadipuro
dapat dijangkau dengan mengikuti jalanan beraspal ke arah selatan menuju Ngeni.
§ Lurus saja jika menemui monumen di
pertigaan Pasar Ngeni.
§ Beloklah ke kanan saat menjumpai
pertigaan beringin.
§ Ikuti terus rute tersebut hingga
sampai di Dusun Banyu Urip
§ Selanjutnya, untuk menuju
pantai-pantai di Desa Ngadipuro dapat berpatokan pada tugu SH Terate / SDN
Ngadipuro
§ Untuk menuju pantai-pantai di Desa
Ngadipuro direkomendasikan menggunakan sepeda motor.
§ Koordinat Pantai Jebring
8°19’27″S 112°11’10″E
____ 4.1.3. Fasilitas
yang Ada di Pantai Jebring
Fasilitas yang ada di pantai Jebring masih jauh dari
harapan untuk menjadi tempat wisata pantai berdasarkan syarat- syarat tempat
wisata yang kami paparkan di Telaah Pustaka. Temuan Peneliti berdasarkan hasil
pengamatan adalah sebagai berikut:
No
|
Pedoman Pengamatan
|
Keterangan
|
||||
Ada, memenuhi syarat,
terawat, ,jumlah cukup
|
Ada, memenuhi syarat,
terawat, ,jumlah kurang
|
Ada, memenuhi syarat,tidak
terawat, ,jumlah kurang
|
Ada, tidak memenuhi
syarat,tidak terawat, ,jumlah kurang
|
Tidak ada
|
||
1
|
Toilet
|
-
|
-
|
-
|
-
|
√
|
2
|
Tempat ibadah
|
-
|
-
|
-
|
-
|
√
|
3
|
Kantin
|
-
|
-
|
-
|
√
|
-
|
4
|
Gazebo
|
-
|
-
|
-
|
√
|
-
|
5
|
Tempat parkir
|
-
|
-
|
-
|
-
|
√
|
6
|
Kantor Informasi
|
-
|
-
|
-
|
-
|
√
|
7
|
Petunjuk jalur Evakuasi
|
-
|
-
|
-
|
-
|
√
|
8
|
Area Hijau
|
-
|
-
|
-
|
√
|
-
|
9
|
Tempat bermain anak
|
-
|
-
|
-
|
-
|
√
|
10
|
Polisi pantai
|
-
|
-
|
-
|
-
|
√
|
Jumlah
|
-
|
-
|
-
|
5
|
0
|
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut pantai Jebring nilai yang
diperoleh adalah:
7,5/100x100persen=7,5persen
7,5/100x100persen=7,5persen
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan nilai yang diperoleh
=5%, berarti fasilitas di Pantai Jebring sangat kurang, dan itu artinya belum
layak untuk menjadi tempat wisata pantai yang memenuhi syarat untuk layak dikunjungi wisatawan.
____ 4.1.4. Sarana Transportasi ke pantai
Jebring
Dari hasil pengamatan yang kami lakukan sarana
transportasi yang ada hanya dari Blitar ke Lodoyo, sedangkan dari Lodoyo ke Pantai
Jebring belum tersedia,
____ 4.1.5. Pengembangan Pantai Jebring
No
|
Soal
|
Jawaban
|
|
1
|
Anda sudah pernah berwisata
pantai?
|
Sudah
|
|
2
|
Apakah Anda sudah pernah
mendengar wisata pantai Jebring yang ada di Blitar selatan?
|
Belum
|
|
3
|
Apakah Anda pernah melihat/mendengar
wisata pantai Jebring di media elektronik?
|
Belum
|
|
4
|
Apakah Anda pernah
membaca/melihat pantai Jebring di media sosial?
|
Belum
|
|
5
|
Apakah Anda pernah membaca wisata
pantai Jebring di media cetak?
|
Belum
|
Dari jumlah responden 30 orang memperoleh jawaban
seperti di atas, sehingga memperoleh hasil sebagai berikut:
20x30=600x100persen:3000=20persen
Dengan hasil 20% berarti pantai Jebring tidak
dikenal oleh masyarakat di Kabupaten Blitar yang berada di luar Kecamatan
Wonotirto dan perlu sosialisasi.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak S. Kartono,
Kepala Dusun Banyu Urip, Desa Ngadipuro, Kecamatan Wonotirto, pihak desa sudah
mengusulkan untuk pengembangan Pantai Jebring, tetapi sampai hari ini belum ada
tanggapan dari Pemerintah Kabupaten Blitar.
4.2. Sintesis untuk
Menghasilkan Alternatif Model Pemecahan Masalah atau Gagasan yang Kreatif
____ 4.2.1. Kondisi Pantai Jebring
Kondisi pantai Jebring sangat memungkinkan untuk
dikembangkan menjadi tempat wisata pantai di Kabupaten Blitar, dengan segala keindahan,
keunikan dan daya dukung 10 pantai yang ada di sekitarnya. Keindahan yang perlu
pemolesan, misalnya: bibir pantai yang bisa menghubungkan pantai satu dengan
yang lainnya, atau jembatan yang menghubungkan tebing satu dengan lainnya.
____ 4.2.2. Akses Menuju Pantai Jebring
Akses yang sudah ada membutuhkan perbaikan secara
keseluruhan, yang terdiri dari jalan, petunjuk ke lokasi, denah, dan rambu-
rambu.
____ 4.2.3. Fasilitas yang Ada di Pantai
Jebring
Syarat untuk menjadi wisata pantai yang hanya
mencapai 5% untuk pantai Jebring, harus ditingkatkan menjadi minimal 80% agar
pantai Jebring layak menjadi obyek wisata pantai untuk dikunjungi.
____ 4.2.4. Sarana Transportasi ke pantai
Jebring
Perlu adanya sarana transportasi yang cukup untuk
sampai ke lokasi wisata pantai Jebring berupa kendaraan umum dari Lodoyo.
____ 4.2.5. Pengembangan Pantai Jebring
Selain keempat hal di atas untuk Pengembangan Pantai
Jebring,perlu dilakukan sosialisasi, karena dari hasil angket masyarakat di
luar Kecamatan Wonotirto, di Kabupaten Blitar tidak mengenal dengan wisata
Jebring.Untuk itu perlu publikasi dari semua pihak, baik melalui media cetak,
media elektronik dan media sosial agar Pantai Jebring menjadi wisata pantai
yang bukan hanya memenuhi syarat tapi juga dikenal seluruh masyarakat, dan
menjadi wisata kedua setelah wisata wajib Blitar yaitu makam Proklamator
Republik Indonesia.
BAB
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
____ 5.1.1
Pantai Jebring merupakan pantai yang terletak di Dusun Banyu Urip Desa Ngadipuro Kecamatan Wonotirto
Kabupaten Blitar. Pantai ini memiliki pasir hitam yang jarang dimiliki oleh
pantai lain.
____ 5.1.2
Sebagian besar masyarakat Blitar belum mengetahui keberadaan Pantai Jebring.
____ 5.1.3
Pantai Jebring belum dikembangkan sebagai Objek Wisata Pantai dengan maksimal.
Dan belum dilengkapi dengan fasilitas pendukung Wisata Pantai
5.2 Saran
Adapun saran-saran yang dapat kami sampaikan agar Pantai Jebring dapat
dimanfaatkan sebagai Obyek
Wisata Pantai dengan optimal
adalah sebagai berikut:
1.
Penetapan Pantai Jebring Sebagai Obyek Wisata Pantai di Kabupaten
Blitar.
2.
Melengkapi Pantai Jebring dengan
fasilitas pelengkap wisata sehingga memenuhi
syarat- syarat sebagai Obyek Wisata Pantai.
3.
Mempublikasikan Pantai Jebring melalui
media cetak, sosial, maupun media elektronik.
4.
Melibatkan Pemerintah Kabupaten Blitar
dalam pengembangan pariwisata.
5.
Perbaikan jalan sampai menuju pesisir
pantai.
6.
Menyediakan
alat transportasi menuju Pantai Jebring.
DAFTAR
PUSTAKA
Dault,A.2009.PARIWISATA BAHARI
NUSANTARA. Klaten : PT Intan Sejati
Lestiono, Hartadi dan Evan Kuswantoro. 1994. Teknik Menyusun Karya Tulis dan Sinopsis untuk SMA. Surabaya : PT
Bina Ilmu.
Sumanto.1995.METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL DAN PENDIDIKAN.
Yogyakarta : Andi Offset.
LAMPIRAN
I
INSTRUMEN
PENGAMATAN
No
|
Pedoman Pengamatan
|
Keterangan
|
||||
Ada, memenuhi syarat, terawat, ,jumlah cukup
|
Ada, memenuhi syarat, terawat, ,jumlah kurang
|
Ada, memenuhi syarat, tidak terawat, ,jumlah
kurang
|
Ada, tidak memenuhi syarat, tidak terawat,
,jumlah kurang
|
Tidak ada
|
||
1
|
Toilet
|
|||||
2
|
Tempat ibadah
|
|||||
3
|
Kantin
|
|||||
4
|
Gazebo
|
|||||
5
|
Tempat parkir
|
|||||
6
|
Kantor Informasi
|
|||||
7
|
Petunjuk jalur Evakuasi
|
|||||
8
|
Area Hijau
|
|||||
9
|
Tempat bermain anak
|
|||||
10
|
Polisi pantai
|
|||||
Jumlah
|
LAMPIRAN II
PEDOMAN
WAWANCARA UNTUK PERANGKAT DAERAH SETEMPAT
1.
Apakah
Bapak sudahg menyediakan denah untuk para pengunjung yang ingin ke Pantai
Jebring?
2.
Akses
menuju Pantai Jebring apakah
sudah terbilang layak digunakan para pengunjung?
3.
Dengan
pasir hitamnya, apakah Pantai Jebring menurut Bapak berpotensi?
4.
Bagaimanakah
pendapat Bapak terhadap Pantai Jebring yang berpotensi? Apakah layak untuk
dikembangkan?
5.
Apakah
sudah ada anggaran dari pemerkintah untuk mengembangkan Wisata Pantai Jebring?
6.
Fasilitas
a.
Apakah
pemerintah sudah membangun toilet dengan jumlah yang memadai? Apakah layak
untuk digunakan?
b.
Apakah
pemerintah sudah membangun Gazebo di sekitar pantai?
c.
Apakah pemerintah daerah setempat telah menyediakan tempat
sampah yang layak?
d.
Apakah
kelak pemerintah akan membangun ruang hijau untuk menikmati
pemandangan Pantai Jebring?
e.
Seperti
harapan pengunjung, apakah kelak
pemerintah akan menyediakan hotspot area untuk mempermudah mengakses internet?
f.
Penginapan
itu diperlukan
g.
Apakah
pihak desa pernah mengajukan kepada pemerintah untuk menyediakan jalur
evakuasi?
h.
Untuk
mempermudah pengunjung beribadah, apakah sudah
disediakan mushola yang bersih dan nyaman?
i.
Apakah
kantor informasi itu sangat penting bagi keamanan pengunjung? Lalu apakah
fasilitas ini akan disediakan?
j.
Kelengkapan
wisata pantai juga diperlukan, apakah akan dibuatkan sebuah tempat untuk
penyewaan kelengkapan wisata pantai?
k.
Apakah
Bapak juga akan menyediakan beberapa penjaga pantai?
l.
Pengunjung
pasti membutuhkan tempat parkir. Apakah
pemerintah daerah setempat telah menyediakan tempat parkir yang luas dan memadai?
m.
Apakah
pemerintah daerah setempat telah menyediakan fasilitas rumah makan
yang memenuhi standar kebersihan?
7.
Untuk
menjaga kelestarian Pantai, apakah sudah tersedia jasa pembersih pantai?
LAMPIRAN III
REKAPITULASI
HASIL PENGUMPULAN DATA
(untuk masyarakat di luar Kecamatan
Wonotirto)
Nama :
Tanggal Pengisian :
Petunjuk :
Beri tanda centang (√)
pada salah satu jawaban di bawah ini
1.
Anda
sudah pernah berwisata pantai?
Pernah
Belum
pernah
2.
Apakah
Anda sudah pernah mendengar wisata pantai Jebring yang ada di Blitar selatan?
Sudah
Belum
3.
Apakah
Anda pernah melihat/mendengar wisata pantai Jebring di media elektronik?
Sudah
Belum
4.
Apakah
Anda pernah membaca/melihat pantai Jebring di media sosial?
Sudah
Belum
5.
Apakah
Anda pernah membaca wisata pantai Jebring di media cetak?
Sudah
Belum
LAMPIRAN 4
Peta Menuju
Pantai Jebring
Denah Pantai Jebring
Denah Pantai Jebring
dan Pantai lain di Ngadipuro
Denah ke Pantai Jebring kurang lebih satu kilometer
dari pantai
Foto Pantai Jebring
Akses jalan menuju Pantai Jebring
Ombak di Pantai Jebring
Peneliti berkunjung di Pantai Jebring
Peneliti Bersama pengurus Osis
Pasir hitam
di Pantai Jebring
Pemandangan di Pantai Jebring
Foto Bersama di samping tebing Pantai Jebring
Peneliti berfoto dengan latar belakang tebing di
Pantai Jebring
0 Komentar :
Posting Komentar