Candi Mleri, Obyek Wisata Budaya dan Sebagai Media Serta Sumber Belajar
Salah
satu candi yang berada di wilayah Blitar bagian Barat adalah candi Mleri,tepatnya
berada di Desa Bagelenan,Kecamatan Srengat,Kabupaten Blitar, dengan posisi di
sebelah selatan Gunung Pegat. Candi Mleri sampai sekarang kondisinya masih
cukup terawat dengan baik, walaupun sebenarnya perlu mendapat perhatian dan
perawatan yang lebih bagus lagi
mengingat fungsinya yang sangat besar, baik di bidang pariwisata maupun bidang
pendidikan. Selain itu sudah selayaknya peninggalan-peninggalan sejarah yang
ada harus kita jaga dan kita lestarikan, agar warisan budaya tsb. tidak punah
dan tetap dapat dimanfaatkan untuk kepentingan di masa yang akan datang.
Candi
Mleri yang secara astronomis berada di antara 08⁰ 03 374' LS
dan 112⁰ 05 099' BT merupakan Candi peninggalan kerajaan
Singasari. Candi ini dinamakan “Candi Mleri” yang artinya “tempat
peristirahatan/”panglerenan”. Di Candi Mleri terdapat abu jenazah Ranggawuni
(Raja Singasari III), yang bergelar “Sri Wisnu Wardhana” beserta istrinya dan
enam perajurit yang belum diketahui identitasnya. Candi Mleri juga dikenal
dengan nama “Kekunaan Mleri“. Di Candi Mleri terdapat “Yoni” yang melambangkan
wanita dan “Lingga” yang melambangkan pria, “Swastika” yang menunjukkan arah
mata angin, prasasti yang bertuliskan “Hawi gena wastu yang sukma” yang artinya
Assalamu’alaikum “Mugirahayuo” dan terdapat gambar Ganesha, patung Kalla yang
menunjukkan tahun 1222 (hidung satu, mata dua, telinga dua, dan jari
menunjukkan angka dua).
Menurut
Kitab Negarakertagama Wisnuwardhana didharmakan dengan wujud arca Siwa di
Waleri (Mleri) dan dalam bentuk arca Sugata (Budha) di Jajaghu (Candi Jago).Pembuktian
lainnya terpahat di balik arca durga, dengan angka tahun 1102 saka.
Dikawasan ini terdapat berbagai artefak-artefak seperti yoni, lingga, antevik, swastika(kompas
pada masa itu), kala, prasasti, dan relief-relief yang indah. Diantara
relief-reliefnya terdapat relief yang sangat terkenal, yaitu relief harimau putih.
Antevik adalah unsur bangunan yang berfungsi sebagai hiasan bagian luar
bangunan candi dalam bentuk segitiga meruncing. Kala. Penggambaran kala
sering dilengkapi dengan tangan bercakar dan semacam tanduk di bagian
kepala. Kala bisanya terletak di bagian ambang pintu maupun di atas
relung-relung candi. Lingga. Lingga adalah simbol aspek pria, juga
sebagai penggambaran Dewa Siwa. Swastika. Swastika adalah semacam
penunjuk arah atau kompas. Yoni. Yoni adalah simbol aspek wanita yang
juga merupakan penggambaran istri Dewa Siwa (dewa dalam agama Hindu). Biasanya
digambarkan dalam kesatuannya dengan lingga. Berdasarkan adanya lingga dan
yoni, diperkirakan bahwa latar belakang keagamaan dari Kekunaan Mleri adalah
agama Hindu.
Berdasarkan
sejarah keberadaan candi Mleri, beserta
benda-benda bersejarah yang tersimpan di candi tersebut maka sangat cocok bila
candi Mleri dijadikan sebagai obyek wisata budaya, yang tentunya dengan
perawatan yang baik, bahkan perlu dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas
pendukung agar candi Mleri layak ditetapkan sebagai obyek wisata
budaya.Fasilitas-fasilitas pendukung tersebut, misalnya tempat parkir, kamar
mandi, tempat sampah, dan pelebaran jalan menuju kecandi tersebut.
Selain
sebagai obyek wisata budaya, candi Mleri juga dapat dimanfaatkan sebagai media
dan sumber belajar bagi siswa sekolah menengah pertama, khususnya untuk mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas
VII. Pemilihan candi Mleri sebagai media dan sumber belajar untuk siswa SMP
kelas VII, sesuai dengan prinsip-prinsip pemilihan media belajar, yaitu fungsional,
tersedia, murah, menarik, mudah, dan fleksibel. Fungsional dalam arti cocok
dengan tujuan pembelajaran dan benar-benar berfungsi untuk menunjang
ketercapaian tujuan pembelajaran. Ketersediaan artinya, pada saat diperlukan
dalam pembelajaran, pengadaan media itu mudah. Murah, artinya media
pembelajaran yang digunakan untuk melatih peserta didik tidak harus yang mahal. Menarik, artinya media
pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran adalah media yang menarik bagi
peserta didik sehingga peserta didik termotivasi untuk terlibat dalam proses
pembelajaran secara lebih intensif.
Mudah, artinya dekat dan tersedia di sekitar lingkungan kita. Fleksibel artinya
dapat dimanfaatkan untuk berbagai kompetensi dasar.
Bahkan
candi Mleri dapat berfungsi sebagai laboratorium di luar ruangan, yang tentunya
sangat menarik siswa untuk mengadakan pengamatan dan penelitian.Dan siswa yang
belajar menggunakan media dan sumber belajar yang menarik, tentu mereka akan
belajar dengan penuh semangat sehingga tujuan belajar diharapkan dapat tercapai
dengan maksimal.